Laman

Jumat, 27 Agustus 2010

My First Story In The Bali

Ada sedikit cerita tentang perjalanan gue ke Bali pada hari Jumat tanggal 6 Agustus 2010. Tepatnya jam 22.00 kami ngumpul di kantor, gue, mitha, romy, ajank, imam, wawan, dimas, dan oky. Kami take off dari kantor sekitar jam 22.30 dengan menggunakan alat transportasi sepeda motor, gue dibonceng mas oky, mita, dengan mas romy, mas wawan dengan dimas, dan imam dengan mas ajank.


Tiba di loket pelabuhan lembar dengan membayar satu motornya Rp. 86.500,00, kira-kira sekitar jam 23.30 kami sudah berada di kapal ferry dengan memesan kamar dengan harga Rp. 50.000,00 perkamar, kami memesan 2 kamar untuk laki-laki dan perempuan.
Model tempat tidur 2 tingkat, mengingatkan akan masa kecil gue yang pada saat itu tidur ditingkat atas. Mitha tidur dibawah dan gue diatas setelah di atas ternyata jendelanya (tanpa hordeng) sejajar dengan tempat tidur tingkat atas yang juga dapat dilihat dari luar, tiba-tiba seseorang lewat dan melihat gue tanpa jilbab dengan reflek gue turun kebawah, bukannya pergi malah dia ngintip ke jendela, dasar orang enggak tahu sopan satun dan adat. Jadinya gue satu tempat tidur sama mita.
Sekitar jam 12.30 sabtu, 7 Agustus 2010 kapal take off dari lembar menuju padangbai.
***
GUBRAK....gue terbangun gara-gara helm gue jatuh karena goncangan kapal yang lumayan agak bikin pusing. Kasihan banget lihat teman gue yang tersiksa dan pucat habis karna belum terbiasa naik kapal hihihi.....
Membereskan barang-barang yang jatuh membuat gue enggak berani berlama-lama berdiri, lalu kembali ketempat tidur.
***
Criiiingg...criiiing...hape gue berbunyi, ekh..ade gue telpon. Ngobrol.
***
Saat gue mo ke WC,  "aku muntah mba" terdengar dari suara mita yang lesu dengan wajah pucat. Ya ampyun...kasihan sekali teman gue yang satu ini, jadi teringat kejadian masa kecil gue dulu, waktu pertama kali naik kapal gue juga muntah dan harus minum antimo.
Setelah dari WC kira-kira jam 4.30 "cepat mba nanti ditinggal loh!" mitha yang sudah siap dengan tas ransel yang dibawanya. Gue yang masih ngumpulin nyawa sambil membenahi jilbab yang gue kenakan dengan terburu-buru.
**
Gerbang kapal terbuka, PADANG BAI dan banyak mobil dan motor yang keluar dari kapal Ferry. Padahal kalau dilihat dari luar kapalnya begitu kecil, tapi yang diangkut tuh banyak amat.
Perjalanan kami lanjutkan kira-kira selama 1 jam. Clingak clinguk, lirik kanan kiri, depan belakang dan atas bawah membuat gue merasa enggak kaget dengan suasana disekeliling, yang enggak terlalu beda jauh dengan suasana di Mataram, NTB.
Singgahlah kami di Masjid (lupa namanya) untuk sholat subuh, selesai sholat dan mengaji tiba-tiba dihadapan kami ada 2 piring makanan yang di berikan panitia di masjid itu. Alhamdulillah...atas nikmat yang Engkau berikan ya Tuhan, tahu aja kalo perut kami kroncongan :P

 Kami mencari hotel yang murah yang akhirnya jatuh pada hotel kayukemas golden gold yang sebelumnya kami gagal nginap di pusdiklat BPK Bali. Semalamnya hanya Rp. 80.000 lumayan untuk menghilangkan rasa lelah.

*istirahat 2 jam*
Kami jalan-jalan ke pantai Sanur, tak sengaja lihat orang lagi bercumbu di bawah pohon. Mata mitha jeli. Lalu kami lewatin pohon itu tetap aja posisi mereka enggak berubah, beginilah jadinya kalo tidak dinaungi agama Islam. Kalau ada orang seperti itu disekitar orang-orang muslim mungkin udah ditimpuk pakai batu mereka seperti anjing yang lari terbirit-birit wkwkwkwwk.......
Sempatkan diri untuk belanja pakaian BALI untuk keluarga, kira-kira jumlahnya Rp. 352.000.
Ada tawuran  terdengar, lebih dekat lagi, dekat lagi Krukkkkk...........krukkkkk.............krukkkkk...........darimana asalnya ya?
oh...ternyata isi perut gue, LAPER............
Waktunya sholat Zuhur, teman-teman pada men-Jamak sholatnya sedangkan gue mempunyai pengertian yang berbeda yang membuat gue tidak men-Jamak sholat gue.
Kami menuju KFC, sedikit lagi makanan gue habis, melihat sosok orang yang gue kenal, mas SATYA, ya itu mas satya terlihat bersama mba nita. Ternyata sudah ketemu sama jodohnya, tapi dia terlihat agak kurusan.
Setelah makan, kami menuju JOGER di pandu oleh mas satya dan mba nita yang berada di dalam mobilnya yang elegan. Sempat ling lung, tapi akhirnya bertemu juga.
JOGER adalah tempat yang paling populer di Bali, yang suka dikunjungi para turis dan juga penduduk local, disanalah tempat yang pas beli oleh-oleh untuk orang-orang yang kita sayangi. Padat banget didalam gan, tapi gue dapet membeli barang seperti tas Joger Rp. 80.000, sendal pink Joger Rp. 35.000, kalung gaul Joger Rp. 25.000 dan makanan ringan 1 bungkus Rp. 8000 yang berada di sebrang Joger, habis deh Rp. 148.000.
Setelah gue jumlahin dengan pembelian sebelumnya berarti saat itu gue menghabiskan uang sebesar Rp. 500.000, gagal deh bayar cicilan TV dan Laptop untuk bulan ini, habiz kan.......jarang-jarang bisa ke Bali huehue....siapa tahu aja itu yang pertama dan yang terakhir kalinya gue kesana hihihihi....:)
Perjalanan kami lanjutkan ke pantai Kuta yang mungkin diperkirakan menghabiskan waktu setengah jam. Gila...rame banget,enggak dipinggir jalan enggak dipinggir pantai sama aja padetnya. Terlihat bule berlalu lalang yang terkesan lebih banyak dibandingkan di Mataram.
Jam 5 sore, astaqfirullah.....Ashar, gue belum sholat Ashar, parahnya gan di bali tuh jarang banget ada Masjid, cepat-cepat gue kelaut untuk berwudhu dan menyewa tikar Rp. 10.000. Alhamdulillah.....tenang banget kalau sudah menjalankan tugas sebagai seorang muslim.
Gue hanya di basecam jagain barang-barang sedangkan yang lain pada kepantai untuk poto-poto. Ada seorang ibu-ibu yang menjual jasa pijat wah...kebetulan banget udah lama gue enggak dipijat seingat gue terakhir kalinya gue dipijit itu setelah lebaran tahun 2008. Untuk menghilangkan  rasa kebosenan gue lebih baik di pijit aja deh! Dengan hanya mengeluarkan uang Rp. 25.000 kita bisa menghilangkan pegal-pegal, tapi sayang pijitannya kurang mantabs.
Sekitar jam setengah 7 malam kami semua cabut untuk mencari makan, nasi jenggo itu nama makanannya bentuknya seperti nasi bungkus, tapi ini lebih mini dan bikin orang ketagihan sampai teman-teman ada yang nambah 2 bungkus sampe 3 bungkus kecuali gue dan mitha. Dengan harga Rp.2500 kita bisa dapat makan 1 bungkus nasi, emang si 1 bungkus aja enggak bikin kenyang harus nambah apalagi porsi cowo' gan enggak cukup 1 bungkus hihihi....pinter juga taktik penjualnya gan.

Rencana kepulangan kami, senin pagi, tapi salah satu teman kami yaitu mitha protes ingin cepat pulang karna dia takut kelelahan solanya senin kami harus bekerja lagi.
Sesampainya di kost, mandi dan sholat magrib + isya di jamak, kami harus tidur lebih cepat karena keputusannya besok (minggu) setelah subuh pagi kami harus take off.

**

Seperti biasa pulangnya gue dibonceng sama mas oky (membosankan) yah..mau enggak maulah cuma dia seorang yang mau boncengin gue dibanding teman-teman yang lain.
Sebelum kami masuk ke Pelabuhannya gan, kami nongkrong di warung cari makan, tapi diantara mereka cuma gue yang makan sedangkan mereka sangat takut akan kehalalannya. 
Pesan tiket kapal 1 motor Rp. 86.000 cuma beda Rp. 500 dengan berangkatnya. Pintu gerbang kapal belum terbuka, mengharuskan kami menunggu dengan keadaan kepanasan.
Pintu Gerbang kapal terbuka, kami siap-siap ngantri memasuki kapal.

"mitha kapal belum jalan kamu udah mabok" hahahahaha......gue tertawa mmendengar kata-kata mas romi yang emang saat itu keadaan mita udah pucat lemes. Dia takut muntah dan memutuskan untuk beli obat antimo.

Percakapan mitha dengan pembeli 1 dan 2:
Mitha:Bu ada antimo?
Penjual 1:Ada neng (sambil menyodorkan obatnya kearah kami)
Mitha:Kok bungkusnya udah terbuka? Coba lihat tanggal expairednya?
Ini udah kadaluarsa, enggak jadi deh!
Penjual 1:Enggak apa-apa neng baru tahun kemaren kok! (gue dan mitha terkejut mendengar kata-kata yang dilontarkan penjual itu)
Mitha:Enggak akh..bu, bukannya malah sembuh, tapi aku bisa pusing-pusing.
Penjual 1:Kok bisa kadaluarsa ya, tadi beli didaratnya enggak kok (sambil melirik kepenjual ke 2)

Mita:Bu ada antimonya?
Penjual 2: Ada, ada, dengan tergesa-gesa dia merobek 1 tablet obat antimo dan menyodorkannya kepada kami.
Mitha yang enggak ingin tertipu kedua kalinya
Mitha:Lihat tanggal expairednya bu? Astaqfirullah......ini si sama aja kayak yang tadi, enggak jadi deh!

Ya ampun gan kok bisa si ibu-ibu itu jual yang udah expaired, apa itu enggak merugikan para konsumen? Jadi untuk agan-agan harus hati-hati jika membeli makanan dimanapun, oce!









2 komentar:

  1. Beruntung aku gak jadi ikut...hahaha...

    BalasHapus
  2. kunjungan perdana.....
    salam kenal
    ditunggu kunjungan dan komentar baliknya di blog saya :D

    BalasHapus